Didalam lubang ledak terdapat berbagai isian antara lain :
1. Stemming disebut juga collar, harga stemming ini sangat menentukan stress balance dalam lubang bor, fungsi lain adalah untuk mengurung gas yang timbul. Untuk mendapatkan stress balance maka harga stemming sama dengan burden. Pada batuan kompak, jika perbandingan antara stemming dan burden kurang dari satu maka akan terjadi cratering atau back break, terutama pada collar proming. Biasanya harga standar tang dipakai adalah 0,70 dan ini sudah cukup untuk mengontrol air blast dan stress balance.
2. Primer, yaitu bahan peledak yang menerima penggalak dari detonator. Hasil dari ledakan tersebut kemudian disalurkan kebahan peledak yang mempunyai sesnsitivitas sama atau kuranag.
3. Bahan peledak utama biasanya berupa ANFO
4. Sumbu Peledakan
Bila primer tidak cukup ANFO akan meledak dengan Vod yang rendah, atau bahkan bisa gagal tidak meledak. Bila hal ini terjadi hasil ledakkan tidak akan memberikan energi secara penuh dan akan menghasilkan gas-gas beracun, fumes dan smoke. Walaupun dengan penggunaan primer yang tepat akan berhasil, tetapi performnya masih dipengaruhi oleh primer.
Secara umum, lokasi atau posisi primer berpengaruh terhadap :
- Besar-kecilnya stress wave dalam massa batuan.
- Lemparan (perpindahan) hasil ledakan
Gambar Posisi Primer Dalam Kolom Ledak
Dari gambar diatas kita dapat mengetahui ada tiga cara penempatan posisi primer dalam kolom ledak, antara lain :1. Bottom Priming
Bottom primming merupakan suatu cara penempatan primer yang diletakan pada bagian bawah dari kolom isian bahan peledak. Gelombang ledakan pada saat terjadi ledakan akan bergerak menuju stemming. Dari pengamatan untuk cara ini, hancuran batuan cenderung terlempar keluar dan tersebar luas pada lantai jenjang dengan tumpukan batuan cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena pada bagian dasar jenjang mendapat tegangan pertama kali sehingga akan terlempar dan terbentuk rongga dibagian dasarjenjang. Cara ini merupakan cara paling baik untuk mengurangi adanya pelemparan batuan. Kekuatan ledak dengan bottom primming berada pada bagian bawah.
Bottom primming merupakan suatu cara penempatan primer yang diletakan pada bagian bawah dari kolom isian bahan peledak. Gelombang ledakan pada saat terjadi ledakan akan bergerak menuju stemming. Dari pengamatan untuk cara ini, hancuran batuan cenderung terlempar keluar dan tersebar luas pada lantai jenjang dengan tumpukan batuan cenderung rendah. Hal ini disebabkan karena pada bagian dasar jenjang mendapat tegangan pertama kali sehingga akan terlempar dan terbentuk rongga dibagian dasarjenjang. Cara ini merupakan cara paling baik untuk mengurangi adanya pelemparan batuan. Kekuatan ledak dengan bottom primming berada pada bagian bawah.
Gambar Mekanisme Pelemparan Batuan Pada Bottom Primming
2. Midle Primming
Penempatan posisi primernya berda tepat pada tenganh lubang kolom ledak, kekuatan ledaknya berada ditengah sesuai posisi primernya.
3. Collar Primming
Collar primming adalah penempatan primer yang diletakan pada bagian atas dari kolom isian bahan peledak. Dengan cara ini gelombang detonasi yang berasal dari primer menjalar menuju bahan peledak bagian bawah. Gelombang tekan pertama kali mencapai bidang bebas vertikal pada titik yang dekat dengan penyalaan, sedangkan untuk titik dibawah primer akan terjadi keterlambatan menyusul tekanan awal dari primer. Penempatan primer pada bagian atas lubang tembak akan terlihat adanya lemparan batuan keatas dan setelah ledakan terhenti material menumpuk di dekat jenjang. Hal ini disebabkan bagian atas jenjang yang mendapat tegangan dan dilemparkan pertama kali, sehingga kemungkinan terjadi flyrock akan lebih besar karena bagian atas mempunyai resisten yang lemah.
Kekuatan ledak dengan penempatan primer pada bagian atas kolom ini ialah berada juga pada bagian atas.
Penempatan posisi primernya berda tepat pada tenganh lubang kolom ledak, kekuatan ledaknya berada ditengah sesuai posisi primernya.
3. Collar Primming
Collar primming adalah penempatan primer yang diletakan pada bagian atas dari kolom isian bahan peledak. Dengan cara ini gelombang detonasi yang berasal dari primer menjalar menuju bahan peledak bagian bawah. Gelombang tekan pertama kali mencapai bidang bebas vertikal pada titik yang dekat dengan penyalaan, sedangkan untuk titik dibawah primer akan terjadi keterlambatan menyusul tekanan awal dari primer. Penempatan primer pada bagian atas lubang tembak akan terlihat adanya lemparan batuan keatas dan setelah ledakan terhenti material menumpuk di dekat jenjang. Hal ini disebabkan bagian atas jenjang yang mendapat tegangan dan dilemparkan pertama kali, sehingga kemungkinan terjadi flyrock akan lebih besar karena bagian atas mempunyai resisten yang lemah.
Kekuatan ledak dengan penempatan primer pada bagian atas kolom ini ialah berada juga pada bagian atas.
Gambar Mekanisme Pelemparaan Batuan Pada Collar Primming
4. Double Deck Primming
Double deck primming adalah penggunaan langsung dua buah primer dalam lubang ledak yang diletakkan dengan posisi masing-masing dibagian bawah dan tengah. Pengunaan cara ini dapat menghasilkan ledakan yang sangat kuat dikondisi kan untuk meledakan batuan yang kuat juga. Kekuatan ledakannya merata , namun cara ini jarang digunakan karena membutuhkan biaya yang besar.
Pemilihan cara penempatan atau posisi primer dalam lubang ledak dapat ditentukan dari hasil log bor, dari log bor ini kita dapat tahu lapisan bagian mana yang mempunyai struktur batuan yang kuat. Misalnya lapisan yang kuatnya berada pada bagian atas kita bisa menggunakan cara collar primming, atau jika lapisan kuatnya berada pada bagian bawah atau tenganh kita bisa menggunakan cara bottom primming dan midle primming. Dan selain berdasarkan hasil log bor, kita bisa juga memilih cara penempatan atau posisi primer lubang bor berdasarkan dari lemparan batuan hasil ledakan yang kita ingginkan
No comments:
Post a Comment