Batu bara dibagi menjadi tiga jenis kategorii atau Kelas berdasarkan tingkat panasnya yang dihasilkan , yaitu :
1. Antrasit
Disebut juga batubara keras, berwarna hitam mengkilap dan keras mudah remuk (brittle), dan memiliki pecahan konkoidal. Terbakarnya agak lambat, tetapi memilikkki daya panas yahng tinggi, dengan api yang berwarna agak kebiru-biruan, tanpa asap. Penggunaa terbatas pada penggunaan rumah tangga, karena penyebaran deposit yang terbatas.
2. Bitumen
Disebut juga batubara lunak, berwarna hitam, mudah remuk dan bergaris (bander), kalau pecah pecahannya membentuk balok-balok kubistis atau prismatis. Dapat terbakar dengan cepat dengan mengeluarkan apai kekuningan dan berasap memiliki nilai panas yang tinggi. Batubara jenis ini yang paling banyak dicari dan dipakai di dunia untuk bermacam-mcam keperluan industri.
3. Lignit
Disebut juga batubara muda, berwarna coklat dan masih menunjukkkan material-material kayu dan unsur tumbuh-tumbuhan lain yang sudah terurai. Klau dikeringkan menjadi hancur. Nilai panasnya rendah. Jenis ini banyak dipakai untuk pembuatan gas di pabrik gas.
Dibawah tingkat lignit, yaitu batubara muda dan dikenal dengan istilah gambut (peat). Gambut ini belum menjadi batubara tetapi sudah dapat dianggap sebagai material bahan bakar.
Sumber :
Sudamo, Ign. Iman Wahyono.
Teknik eksplorasi 1. 1981. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan